Bukan Sedekah, Gubernur Al Haris Hanya Pamer dan Ingin Redam Kritik

Oleh : Nurdin (Masyarakat Jambi, Tinggal di Kota Jambi)

Gubernur Jambi Al Haris, Minggu (23/3/2025) di Pendopo Rumah dinas membagikan bingkisan lebaran berupa kain Sarung dan uang Rp 150.000 kepada sekitar 400 orang LSM, Ormas dan Wartawan Jambi. Menurut Kadis Kominfo Provinsi Jambi Ariansyah, pembagian bingkisan itu berasal dari dana pribadi Gubernur Jambi Al Haris sebagai sedekah.

Jika ingin sedekah, kenapa Gubernur Al Haris tidak memilih penerima yang tepat, mereka yang benar patut dibantu agar bisa merayakan hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah, 2025. Justru yang dipilih, mereka yang telah memiliki pekerjaan dan pendapatan layak.

Apa yang dilakukan Gubernur Jambi Al Haris menurut saya, tak lebih untuk pamer, mantan bupati Merangin ini ingin menunjukkan bahwa dia sosok kepala daerah yang peduli LSM, Ormas dan Wartawan. Sejurus dengan itu, Al Haris nampaknya berupaya ‘menjinakkan’ para penerima agar kedepan jangan terlalu keras mengkritik Pemprov Jambi dibawah kendalinya atau mungkin menginginkan agar mereka yang telah menerima bingkisan untuk diam.

Hal lain yang saya soroti dalam pembagian bingkisan ini adalah, terkait pemanfaatan fasilitas jabatan untuk urusan pribadi serta asal-usul uang untuk sedekah. Saya tidak tahu, apakah penyaluran sedekah pribadi Gubernur Jambi memanfaatkan fasilitas dinas berupa rumah jabatan serta banyaknya ASN Pemprov Jambi yang ditugaskan untuk membagikan bingkisan lebaran dari dana pribadi Al Haris ini dibenarkan atau tidak, saya masih menunggu pencerahan dari Sekda Provinsi Jambi DR H Sudirman SH MH. sebagai pejabat yang bertanggung jawab mengingatkan tentang berbagai aturan yang harus dipatuhi kepala daerah yang merupakan jabatan politis.

Saat ini saya masih menunggu penjelasan dari Pak Gubernur Jambi Al Haris terkait Asal-usul uang yang digunakan sebagai bingkisan itu. Saya yakin 100 persen bahwa uang itu uang halal dan diperoleh secara benar.

Gubernur Jambi Al Haris, sebagai pejabat publik harusnya mau terbuka kepada masyarakat Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah khusus mereka yang telah memilih hingga bisa duduk dua periodde sebagai *Rajo*. Hal ini tidak berlebihan, masyarakat hanya ingin Al Haris bisa jadi teladan dengan mematuhi berbagai aturan yang mengikat saat menjabat sebagai gubernur Jambi.

Melihat adanya komponen masyarakat yang menganggap bahwa adanya desakan masyarakat yang menginginkan Al Haris mengungkap asal-usul uang pribadi yang digunakan sebagai bingkisan lebaran untuk sekitar 400 orang LSM, Ormas dan Wartawan sebagai opini sesat, saya hargai itu hak berpendapat yang bersangkutan sebagai bagian dari masyarakat Jambi. Saya harap dia yang berujar “Opini Sesat”, menerima argumen saya yang mendukung agar Gubernur Al Haris mengungkap asal-usul uang pribadi yang digunakan karena saya ingin memastikan bahwa uang itu didapat secara benar. Kurang elok rasanya hal baik dilakukan dengan cara yang salah, terlebih berkaitan dengan jabatan sebagai kepala daerah.

Untuk yang berujar “Opini Sesat”, kalau ada waktu mari sama-sama kita nonton bareng legenda Robin Hood, sosok perampok yang kemudian membagikan hasil rampokan kepada masyarakat miskin. Nanti saya siapkan minuman wallet kaleng, THR dari bos toko sembako langganan istri saya di pasar.